Selasa, 20 Desember 2011

WISATA DESA KETEP

Desa Ketep merupakan salah satu desa di Jawa Tengah Kabupaten Magelang yang terletak di Kaki / lereng Gunung Merbabu dekat dengan perbatasan Kabupaten Boyolali yang merupakan titik penting (Hot Spot) dalam pengembangan eko wisata dan di jalur Solo Selo Borobudur (SSB), posisi strategis antara gunung Merbabu dan Merapi sekaligus sebagai penghubung jalur wisata Kopeng Salatiga, dan Selo Boyolali.


Desa Ketep terletak dikawasan kaki gunung Merbabu dengan tipologi perbukitan, suhu udara berkisar 20ÂșC kelembaban sedang, dengan dua kondisi musim kemarau yang dimulai bulan Juni sampai Oktober dan musim penghujan dimulai bulan Nopember sampai bulan Mei.

Mayoritas penduduk Desa Ketep (lebih dari 85%) bermata pencaharian sebagai petani. Usaha pertanian yang dominan diusahakan adalah pertanian hortikultura khususnya sayuran dataran tinggi. Pada sisi lain para penduduk desa Ketep juga mendominasi sebagai pelaku pariwisata di obyek wisata Ketep Pass. Yang terdiri dari pelaku jasa wisata sewa teropong, pedagang / penjaja makanan dan minuman dan penyedia souvenir yang menempati lokasi kawasan utama dan pengembangan obyek wisata Ketep Pass.

Desa Ketep terletak pada 7˚ 29’ 10” sampai dengan 7˚ 31’ 0” LS dan 110˚ 23’ 20” sampai dengan 110˚ 23’ 20” BT,
Secara administratif terbagi dalam 5 Dusun yaitu : Dusun Ketep, Dusun Dadapan, Dusun Gondangsari, Dusun Gintung, Dusun Puluhan. Terdiri dari 6 Rukun Warga (RW) dan 15 Rukun Tetangga (RT).


Luas Desa adalah 418,925 ha, yang keseluruhannya merupakan lahan bukan sawah yang berupa tegalan seluas 244,745 ha ( 58 %), sedang sisanya dipergunakan untuk pemukiman 10 ha, hutan rakyat dan padang rumput seluas 115,8 ha.


Sebelah Utara : Desa Banyuroto dan Wulunggunung
Sebelah Selatan : Desa Wonolelo dan Kec. Dukun
Sebelah Timur : Desa Wonolelo dan Tlogolele Selo Boyolai
Sebelah Barat : Desa Kapuhan

Kekayaan alam yang paling menonjol dan berpotensi untuk dikembangkan adalah tingkat kesuburan untuk lahan pertanian sayur dataran tinggi dan view alam sekitar untuk pengembangan ekowisata serta wisata desa yang menyajikan berbagai khas atraksi budaya dan kesenian tradisional dengan latar belakang gagahnya Gunung Merapi desa lainnya.
Topografi

Wilayah Desa Ketep merupakan kawasan perbukitan dataran tinggi dengan ketinggian 980 m dpl sampai dengan 1.175 m dpl.

Acara-acara adat yang masih berlaku diantaranya adalah : Aum (Rejeban), nyadran, selikuran, padusan, sawalan, suran, wiwit, ngeslupi, mitoni, brokohan, dan acara-acara lainnya.

jenis-jenis kesenian daerah.

a) Kethoprak : 2 Kelompok
b) Kuda Lumping : 2 Kelompok
c) Jatilan : 3 Kelompok
d) Sorengan : 1 Kelompok
e) Rebana : 3 Kelompok
f) Campur sari : 1 Kelompok
g) Krawitan : 5 Kelompok
h) Solawatan : 2 Kelompok

Sumber : RPJMDes Desa Ketep dan Monografi Desa ketep.

Potensi yang Berpotensi untuk dikembangkan di Desa Ketep adalah:

1. Wujud Kawasan Lahan hijau alami.
2. Merupakan daerah dengan tingkat kesuburan tinggi karena sebagian besar disusun oleh material vulkanik dari merapi dan merbabu.
3. Mempunyai view vulkanologi ke gunung Merapi, Merbabu, Sindoro Sumbing dan perbukitan Menoreh.

Potensi event wisata yang telah terbentuk di kawasan Desa Ketep adalah :

Obyek Wisata Ketep Pass.
Adalah sebuah kawasan dengan landscape pertanian dan lahan hijau yang terletak diatas sebuah bukit Ketep yang tertinggi dan paling strategis diantara jalur penghubung Magelang - Boyolali, dan Magelang - Salatiga.
Obyek ini sudah menjadi magnet tersendiri untuk dapat menjadi tujuan utama kunjungan di Desa Ketep.
Out Bond,
XP (Experiential Learning), Kerja (Kemah Remaja), Family Out Bond, trekking dan wisata pertanian.
Merupakan wahana bermain, olah raga, Field Trip dan edukasi baik secara tradisional maupun yang sudah menggunakan sarana-sarana modern. Dengan sajian utama :
a. Arena bermain bagi anak-anak dan dewasa dengan mengedepankan suasana keceriaan dan kebersamaan .
b. Olah pertanian sayuran dataran tinggi seperti : tomat, cabe, sawi-sawian dan lainnya yang menyatu dengan aktifitas utama penduduk desa ketep.
c. Trekking jalan setapak yang melintasi kawasan pertanian di seputar wilayah desa Ketep.
Kesenian tradisional.
Atraksi kesenian tradisional di Desa Ketep adalah media ekpresi nilai transcendental ketuhanan dipadukan dengan irama, bahasa tubuh dan olah vocal yang dikemas nilai seni, sekaligus apresiasi masyarakat terhadap warisan adiluhung.
Home stay.
Sebagai daya dukung kunjungan wisata yang berfungsi sebagai sarana istirahat dan penginapan yang menyatu dengan kepengurusan rumah tangga pemilik. Yang tersedia di Desa Ketep baru 3 unit yang sudah bisa operasional. Sehingga perlu diberikan rangsangan untuk dapat berkembang secara sehat dan pesat.
Event Budaya dan Aum Rojaibiah.
Event ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan beberapa filosofi nilai luhur yang harus dijunjung tinggi, seperti : kebersamaan, menjunjung tinggi kehormatan leluwur (Nenek moyang), Memuliakan tamu, menjalin dan menjaga hubungan kekerabatan ataupun hubungan aktifitas sehari-hari, membuka diri dari dunia luar.
Budaya bebak glepung.
Event ini merupakan budaya pengolahan bahan makan pokok bersasal dari jagung. Dengan menggunakan alat dan cara-cara tradisional. Adalah merupakan ketidakinginan akan budaya ini kepunahan akibat terjangan teknologi dan industrialisasi.
Merupakan sebuah pilihan atraksi dari melihat jagung kering yang tersimpan dari pogo sampai menjadi sebuah sajian nasi jagung yang perlu ditambah dengan lauk ala ketep.


1. Peta Perencanaan Desa Wisata Ketep.
2. Dokumentasi kegiatan yang pernah dilaksanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar